Thursday 9 April 2015

Piknik Bandung: Gunung Hawu, Gunung berbentuk Tungku Masak Urang Sunda

apa yang pertama kali kamu ingat ketika kamu mendengar "citatah"? yes, pasti semua tertuju pada Cita Citata. hah!

bukan, ini bukan tentang cita citata yang sedang beken itu, ini tentang suatu tempat yang sedang in dan up-to-date dikalangan anak muda pemburu foto yang hasilnya hanya untuk sekedar dijadikan display picture BBM, profile pic facebook, atau cuma buat bikin orang ngiler di path, dan biar orang ramai-ramai nge-like foto instagram mereka dengan 15357821982 hashtag didalamnya. that's right! this is "KARST CITATAH"

Perlu diketahui sebelumnya menurut "bang wiki" bahwa Karst adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. (Wikipedia Indonesia). Thats, right! kalau kata syahrini "banyak bunga bunga~~~" disini, dikawasan Karst Citatah malah "banyak batu-batu~~~" *sambil pose gogoleran*
syahrini vs syahrani, hayo pilih mana?
kawasan karst citatah sebagian besar memang terbentuk dari batuan gamping atau biasa orang mengenalnya sebagai batu kapur. Jika kita mengunjungi tempat ini sepanjang mata memandang kita akan disuguhkan oleh mahakarya Sang Pencipta berupa formasi batuan terindah yang lebih indah dari batu akik sumpah percaya deh! oh ya, kabarnya batuan ini sudah ada sejak puluhan juta tahun yang lalu loh! ga percaya? makanya baca buku apa tanya mbah gugel dong elah!  menurut sumber yang aman terpercaya karst citatah merupakan bukti sejarah bahwa Bandung dulunya bukan hanya danau melainkan lautan sedalam 30 meter. WAAAAAAAH. Tapi ya, kalau menurut pandangan seorang awam seperti saya, hal ini mustahil. Well well well, setelah logika saya berbicara #tsah dilihat dari formasi batuan gamping yang lebih mirip terumbu karang ini hati dan perasaan saya (eh) mengatakan bahwa ini amat sangat masuk diakal bahwa dulu tempat ini merupakan dasar laut.
ini batuan yg mirip terumbu karang,
nah pertanyaannya
batu ini bisa dijadiin batu akik ga ya? *mikir
mahakarya sang maha kuasa. indah bukan?




Berikut catatan penjelajahan saya dan komunitas satubumikita menuju kawasan kekinian Karst Citatah

----------

percayakah kamu ketika kamu mendengar bahwa jumlah orang yang mengikuti kegiatan satubumikita kali ini sekitar 1441616718181 orang? jangan percaya! karena kalau percaya kalian musyrik! #sorisori. kalem, woles, santay. cuma 130-an orang kok, serius gak bohong.

nih percaya kan sekarang? 130++ orang bro!
yes, oralitt!!! bayangkan gay, 130 orang ngaleut, ngabring bagaikan gerbong kereta. yang tak ada habis-habisnya, kayak cinta aku sama kamu gitu deh, hah! yeah, mungkin saja hari itu akan dinobatkan sebagai hari pengunjung terbanyak karst citatah tahun 2015 versi majalah satwa #okesip. Aku tak tahu bagaima perasaan pengunjung lain saat itu. mungkinkah mereka shock lalu meminum baygon? mungkinkah mereka terpana karena kami semua terlihat ganteng dan cantik? (pitnah), mungkinkah mereka bersyukur dengan adanya kami disana sehingga mereka yang mblo bisa nyambil ngeceng-ngeceng? #HAH. Entahlah biarkan aku yang berspekulasi dan biarkan  hati mereka, citatah, dan Tuhan yang tahu #sip
-------
Minggu, 18 januari 2015
perjalanan dimulai pada hari minggu kami semua sudah berjanji untuk mengucapkan janji sehidup semati. eh maksudnya berjanji untuk bertemu di tempat yang sudah kami tetapkan sebelumnya sebagai meet point  yaitu stasiun bandung pintu selatan pukul 06.00 WIB. Hari itu kebetulan cuaca cukup mendukung, kayak mamah yang mendukung kamu sama pacar kamu pff. tepat pukul 6 pagi saya dan beberapa orang sudah standby di pintu selatan stasiun bandung. orang-orang on-time diantaranya ada aku, bayu, siti, taufik dan kawan lainnya. karena waktu masih pagi, kami akhirnya memutuskan untuk sarapan dahulu. karena kami ingat, kalau lapar kami rese #ngiklan. maksudnya karena jam menunjukan masih terlalu pagi untuk membeli tiket ya apa salahnya kami memikirkan perut terlebih dahulu. pukul  setengah 7 orang orang sudah mulai ramai berkumpul dan stasiun bandung pintu selatan pun bagaikan di serbu oleh FPI. Front-Pembela-Idup orang jomblo (oke ini maksa). Sekitar pukul 7 kami sudah bisa masuk ke peron dan menunggu kereta datang. 

menunggu 
berkumpul untuk membeli tiket bdg-padalarang
sudah bisa masuk ke peron

gerombolan yang terdampar (asal bukan hatinya aja bang)























lama kami menunggu pacar yang tak kunjung hadir dalam hidup kami #eh maksudnya menunggu kereta yang tak kunjung datang, akhirnya sekitar pukul setengah 8 pagi kereta ekonomi jurusan bandung padalarang datang juga! pertama-tama saya sempet bingung, lah kok kereta yang harga tiketnya cuma Rp 1500 interiornya malah kayak kereta kahuripan yang harganya Rp 50.000? #tanyakenapa ah sudahlah mungkin dia lupa belum minum combantrin. Tapi ya Alhamdulillah segini juga atuh bayar murah fasilitas oke, kapan lagi coba di indonesia begini? haha. oh ya, posisi tempat duduk kereta ini berhadap-hadapan. saat itu saya duduk bersebelahan dengan Rani dan Itis, serta didepan saya ada kang Ruud, Rere dan Asin (bukan ikan asin ya ghais). sekitar pukul 8 pagi kereta mulai  berangkat dan menurut kalian apa yang biasa kami lakukan untuk membunuh waktu? selfie and groufie everywhere! thats right, dimana ada sabuki disanalah ada selfie :)) 2 hal itu adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Tahukah kalian bahwa sebenernya sabuki itu bukan satubumikita tapi Selfie Aja Bu piye iKI. ya gapapalah ya berselfie lah sebelum selfie itu diharamkan MUI #eh

disebelah saya (yg pake topi): rani, itis, reka
di sebrang saya: Ruud, Rere, Asin

tak terasa waktu didalam kereta kami habiskan dengan bom selfie, sekitar pukul 9 pagi kurang kami sudah berada di stasiun padalarang. sebelum melanjutkan perjalanan, peserta mengisi absen terlebih dahulu dan membayar biaya transportasi sebesar Rp. 20.000. uang dikumpulkan pada teh ceuceu dan Cyntia yang saat itu mereka kami tunjuk sebagai bendahara dadakan. setelah selesai mengurusi uang, Gustav atau kerap disapa mang gus menjelaskan sedikit tentang destinasi/tempat mana saja yang akan kami kunjungi. lalu tahukah kalian bahwa sabuki mempunyai ritual khusus ketika kami hendak berpergian kemanapun? yes. it is "SABUKI HUH HAH!" it seems weird, i actually dont know when this word officially being our slogan, tapi ini asli bikin semangat menggebu gebu (atau cuma perasaan aku doang? he)
gustav berteriak~~~ SABUKI, HUH HAH
sebelum berangkat




RIGHT, matamu melihat yang sesungguhnya, benar. betul. itu truk. perhatikan gambarnya, kuda? yes. kita diangkut ke truk bagaikan kuda, sapi, domba dan hewan-hewan yang biasanya diangkut oleh kendaraan ini. berdesakan, berengap-engapan, berpelukan? #eh tapi seru~ sensasinya itu kayak minum cola ditambah lem aibon, jangan dibayangin yak. well, setelah semua orang naik ke truk ini, akhirnya kami semua berangkat dengan perjalanan kurang lebih sekitar 30-45 menit setelah itu sampailah kami di tempat semacam pabrik penambangan yang entah namanya apa. setelah sampai seperti biasa gustaf yang bertugas sebagai tour guide yang membawa toa memimpin untuk ber-do'a agar diperjalanan lancar, dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. tapi saya pribadi, sebelum berangkat ber do'a juga yang kira-kira seperti ini "Ya Allah, berikan aku jodoh yang terbaik diperjalanan ini" #eh wkwkwk. selesai berdoa seperti biasa untuk membakar semangat, sabuki HUHAH dulu cyiiinn :D
HUHAH
berdoa dulu

perjalanan di  mulai, trek pertama yang kami lalui adalah pasir berdebu, bukan butiran debu loh, karena itumah kalau aku tanpa kamu :( karena area ini merupakan area pertambangan batu kapur, sepanjang jalan kenangan bersama mantan eh maksudnya sepanjang jalan menuju gunung hawu trek yang kita lalui sangat berdebu, oleh karena itu  disarankan jika berkunjung kesini bawalah masker, gunakan sepatu jangan gunakan sandal apalagi stilleto 19cm #eaaa karena batu kapur jika terkena kulit akan terasa panas. selain itu yang wajib dibawa adalah topi dan payung, percayalah bahwa kedua benda tersebut akan sangat berguna nantinya :) selain itu bawalah air dan cemilan karena sepanjang jalan warung adalah tempat yang akan jarang kamu temui.

trek perjalanan awal gn hawu
tebing keren
berdebu

dengan niat ingin menikmati alam dan segala ke indahannya, saat itu saya dan beberapa teman saya memutuskan untuk menjadi tim terbelakang, sebenernya alasannya sih 1, lelah. udah gitu aja. kalau dalam perhikingan tim terbelakang itu disebutnya sweeper. menjadi sweeper adalah salah satu cara agar kita bisa tenang ketika berselfie ria, tidak diburu-buru :P you-know-what-i-mean-right?lol.
setelah berjalan cukup lama dan melewati tempat berdebu yang sekelilingnya kita dapat melihat hamparan alam yang indah akhirnya kita sampai di spot pertama yaitu gunung hawu.



hamparan hijau sekitar gunung hawu
tebing sekitar gunung hawu
keep smiling!
puncak gunung hawu

gunung hawu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga lokal khususnya dan para traveller sejati umumnya. Gunung hawu ini, bagi saya terlihat sangat unik, dari namanya saja sudah unik. "hawu" dalam bahasa sunda hawu berarti "tungku untuk memasak". Dahulu kala ketika kompor gas dan kompor minyak belum menjadi trending topic, memasak dengan menggunakan tungku adalah hal yang lumrah, ya karena bentuknya seperti hawu oleh karena itu gunung ini dinamai "Gunung Hawu". Penamaan hawu tentu saja disematkan oleh warga kampung sekitar. Gunung Hawu akan terlihat seperti hawu ketika dilihat dari bawah/depan tepatnya dari kampung cidadap. Proses pembentukan lengkungan gunung hawu ini terjadi secara alami, proses pembentukan lengkungan alami gunung hawu ini sering disama-samakan dengan lengkungan alam di luar negeri yaitu Natural Bridge of Virginia dan Arches National Monument di Utah, USA. Lengkungan alami Gunung Hawu terbentuk dari batu gamping yang prosesnya lebih mirip dengan pembentukan jembatan batu alami di Virginia, Prosesnya berupa karstifikasi (proses pelarutan senyawa karbonat sebagai bahan utama batu gamping/kapur)



ini hawu (tungku untuk memasak)

ini gunung hawu




How to get there: 
1. melalui kampung cidadap:
-Dari bandung timur: berangkat melalui tol cileunyi, cari bus dengan jurusan puncak, Bogor. turun di Parapatan Arab atau di Tagog.
-Dari Terminal Leuwi Panjang: naik bis jurusan Cianjur/Bogor turun di Parapatan Arab atau di Tagog.
-Dari Tagog atau dari Parapatan Arab, segera menuju kampung Kepuh, dan lanjut ke kampung cidadap (akan melewati perkebunan jambu biji)

2. melalui kampung pamucatan
dari arah Cileunyi atau Leuwi Panjang: berhenti di jalan raya depan Pabrik Kurnia. 
dari arah alun-alun Bandung: gunakan damri jurusa objek wisata Situ Ciburuy, dari situ kemudian naik angkutan umum yang ke arah Cipatat, berhenti di jalan raya depan Pabrik Kurnia.

Tips:
1. Gunakan Masker
2. Gunakan sepatu/sandal gunung+kaos kaki
3. Bawa air dan makanan ringan
4. Bawa Payung, Topi
5. Gunakan Sunblock sebelum pergi
4. Leave nothing but footprints, take nothing but picture, and kill nothing but time

to be continued..
--


salam lestari!
--


the wanderer,









0 comments:

Post a Comment