Sunday, 22 July 2018

NAIK GUNUNG: SEMERU 'MELAWAN KETIDAKMUNGKINAN'


Pernah nggak suatu hari kamu memikirkan tentang sesuatu yang ingin sekali kamu coba lakukan tapi pada akhirnya kamu hanya bisa bilang “ah gak akan mungkin sih aku bisa kesana” atau ketika kamu bilang pada orang sekelilingmu kalau kamu ingin sekali mewujudkan impianmu tapi mereka hanya menertawakanmu dan seolah mereka berkata bahwa kamu tidak mungkin mencapainya?


____________________
Perkenalkan mereka adalah dua sahabat hebat yang berani melawan ketidakmungkinan.
@nuryyantiaeni & @tiatiaraa
____________________


Nury, she ever told me bahwa seseorang yang pernah ia kenal sempat menertawakan dirinya saat ia bilang bahwa dirinya ingin sekali mendaki gunung semeru. Saat itu nury belum pernah mendaki gunung diatas 3000-an, mungkin itulah alasan mengapa temannya tertawa seakan meremehkan mimpinya. You know what she did then? she started to fight the impossibility dengan cara? Mulai naik gunung diatas 3000m, dari mulai merbabu-slamet dan akhirnya tahun ini ia benar-benar bisa menginjakkan kakinya di semeru. mimpinya yang dulu sempat ditertawakan, menjadi sebuah kenyataan karena ia berani melawan sebuah ketidakmungkinan



Tiara, ia tidak pernah sekalipun mendaki gunung diatas 3000m bahkan 2000m sekalipun. Tapi semeru sudah menjadi mimpinya sejak lama. Beberapa tahun ia kubur mimpinya karena merasa hal itu tidak mungkin untuk dilakukan mengingat ia tidak pernah mendaki gunung yang tinggi, jauh dan memerlukan beberapa hari untuk sampai di puncak. But you know, there’s no such a thing as impossible unless you try. Ya, tahun ini akhirnya tiara mengubah doktrin ‘tidak mungkin’ yang sudah tertanam dalam dirinya sejak lama menjadi sebuah kemungkinan. She did it and made it to the top.

 ———————————————————————
Yup, Ada sesuatu hal yang memang secara akal sehat dan teoritis TIDAK MUNGKIN dilakukan, kecuali kamu berani mencobanya.
So, go try it, have faith and patience, believe in yourself and shout:
“ I AM POSSIBLE”


Monday, 29 August 2016

Piknik Bandung: Glamping Lakeside, Titanic Ala Ciwidey


titanic ala ala ciwidey
Berkembang pesatnya sosial media, mengharuskan penggunanya untuk melakukan beberapa pencitraan, salah satunya adalah pencitraan "dia mah main terus". Hal ini tentu saja dijadikan lahan pendulang rupiah bagi pebisnis. Tetapi yang mereka harus buat bukanlah tempat piknik yang 'so-so' melainkan tempat piknik yang 'nyeleneh'. Oleh karena itu pebisnis dituntut untuk berinovasi dalam membangun sebuah tempat piknik baru demi memenuhi hasrat 'new places hunter'.

Nah peluang bisnis ini ditangkap oleh si pencetus Glamping Lakeside, tempat baru ter hitz se Ciwidey Raya. Bagaikan virus, foto-foto glamping lakeside cepat tersebar di media sosial, khususnya instagram. Jika akun-akun besar (means followersnya ratusan K) me repost foto, maka instagram user menjadi Latah. Yap, Latah adalah kebiasaan masyarakat indonesia masa kini. Saat suatu tempat booming, maka banyak dari mereka user-user latah yang penasaran lantas ingin segera mengunjungi tempat tersebut sebelum basi. Seperti Glamping Lakeside, tempat ini masih dalam tahap renovasi, tapi pengunjung sudah bisa menjadi Rose dan Jack Dawson ala-ala.

kalau lagini gini, sakapeung sok jadi pengen diposisi si rose, heuu~~~
Yup, Glamping Lakeside ini mengusung tema ala-ala titanic, bukan, bukan kapal yang karam itu, tapi hanya kapal yang dikelilingi kebun teh dengan danau patenggang sebagai view didepannya. Jika kamu membawa pasangan kesana, kamu dan dia bisa foto ala-ala 2 tokoh utama film titanic Rose dan Jack, tapi jangan minta difotoin sama yang jomblo ya, nanti kamu disuntrungin, mau?
Buat yang jomblo ku sarankan untuk selalu membawa selfie stick si teman setia para single fighter, omat!

sendiri bukan berarti sepi. ehkumaha
Glamping Lakeside sendiri adalah tempat yang disediakan untuk acara seperti gathering, terlihat dari adanya villa-villa yang berbentuk tenda, dan Kapal yang berada dikawasan ini sepertinya adalah resto yang dibuat untuk breakfast para tamu yang menginap di villa Glamping, akan tetapi tempat ini dibuka untuk umum. Dengan Aksen berwarna cokelat dan terbuat dari kayu-kayu, kapal ini terlihat classy. Ditambah hiasan hiasan seperti nahkoda kapal dan ban-ban pelampung, menjadikannya seperti kapal betulan.

aku ingin kita berdua bersatu dalam satu nahkoda. eh
Secara administratif Glamping Lakeside berada di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali Ciwidey. Berada di 1600 meter diatas permukaan laut, menjadikan wilayah Glamping Lakeside sebagai tempat piknik yang menyejukkan, dan cocok untuk mereka yang sedang ingin mendinginkan kepala (bukan mendinginkan si dia). Dikelilingi perkebunan teh dan danau yang hijau, tempat ini sungguh memanjakan indra penglihatanmu, ditambah lagi ada 'eteh-eteh geulis yg lagi popotoan' tambah adem! #eh

anggap aja ini eteh geulisnya yhaa, okebhay!

Untuk masuk ke Glamping Lakeside ada 2 pintu yang bisa digunakan yaitu melalui gerbang situ patenggang, atau gerbang utama dengan tulisan 'Glamping Lakeside' yang berada tepat sebelum pintu masuk situ patenggang dengan posisi di sebelah kanan jalan.  Kocek yang harus kamu keluarkan sama saja yaitu Weekday Rp 18500/orang dan weekend Rp 20.000/orang
kedua tempat tersebut terhubung sehingga dengan membayar tiket, maka kamu bisa mengunjungi patenggang dan glamping lakeside sekaligus.



How To Get There:
A) Public Transportation
1. Dari terminal leuwi panjang bandung, naik bus/elf jurusan terminal ciwidey
2. Setelah sampai di terminal ciwidey, cari angkutan desa menuju situ patenggang
3. Kamu Sampai di depan situ patenggang
4. Bayar tiket masuk, explore dulu situ patenggang lalu jalan kaki menuju glamping lakeside sekitar 15 menit
B) Kendaraan Pribadi
1. Bisa melalui kopo-soreang-ciwidey-situ patenggang atau
Bisa melalui Baleendah-Banjaran-Soreang-Ciwidey-Patenggang
2. Kamu bisa masuk melalui pintu gerbang glamping lakeside, sebelum pintu masuk patenggang
atau bisa melalui situ patenggang

How Much Money We've Spent:
1. Public Transportation: Bus Rp 15.000 Angdes Rp 5000 
2. kendaraan Pribadi: Bensin Motor 20.000
Tiket Masuk Rp 18.500 Weekday, Rp 20.500 Weekend

------------------------------
Gallery Glamping Lakeside





hati boleh berantakan, tapi seuri jangan absen~

 Jangan ambil sesuatu kecuali pacar orang, jangan tinggalkan sesuatu kecuali masa lalu yang kelam, jangan bunuh sesuatu kecuali mantan mu.
#salam

Tuesday, 2 August 2016

Naik Gunung: Rinjani, dan Kisah Pilu Porter



"Bikin teh manis mbak eka, bang dris?" Tanya seorang porter dengan aksen lomboknya.

 Pertanyaan tersebut seakan menjadi pertanyaan favorit Pak Doni, Ya Salah satu dari tiga porter yang mendampingi kami saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok.
"aku mau pak aku mau" Teriak kami seakan kami adalah anak-anak dari darah dagingnya sendiri.

Pak Doni, Pak Nur, dan Mas Dan adalah tiga serangkai porter yang jasanya kami sewa dari basecamp senaru, basecamp tersebut bernama Nursa'at Senaru. Dari jauh-jauh hari kami berpesan kepada bapak Nursa'at sebagai pemilik basecamp senaru untuk menyewa jasa porter sebanyak 3 orang. 

Sebelumnya kami sangat khawatir, bagaimana kah sosok porter yang akan mendampingi kami? apakah pendiam, pemalu dan hanya bertugas layaknya porter?


pak doni

Kami sampai di homestay milik bapak Nursa'at di Senaru satu hari sebelum hari pendakian. Saat itu juga kami bertemu dengan dua orang porter yang akan menemani kami selama perjalanan, Pak Doni dan Pak Nur, sedangkan Mas Dan kami baru bertemu dengannya waktu hari H pendakian. Saat pertama kali bertemu, Pak Doni Menyapa kami dengan akrab seakan kami adalah sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.

Perawakan Pak Doni tegap, kulitnya gelap, dan keriput di wajahnya mengisyaratkan bahwa usianya sudah lebih dari 40 tahun.
Pak Nur dengan senyum yang khas, kemeja kotak-kotak dan pribadinya yang misterius karena tidak banyak bicara.
Mas Dan Usianya baru 16 Tahun tapi raut mukanya terlihat tak semuda usianya, kami berpikir ah mungkin ia adalah seorang pekerja keras..

Dengan beralaskan sandal jepit Pak doni, Mas Dan, juga Pak Nur dengan mudah dan lincahnya mendaki trek-trek yang menurut kami cukup sulit, ditambah lagi dengan beban bawaan yang mereka pikul di pundak. Keren sekaligus menyedihkan. Mereka seperti Robot-robot yang telah di setting supaya tak kenal lelah, tetapi mereka memiliki hati yang sangat besar. aku kagum, sangat kagum.

porter rinjani dan porter hati. eh
Saat itu di pos 3 sembalun, dalam taburan bintang dan angin yang menggigit daging, aku, team dan pak doni melingkar sambil menikmati secangkir teh dan kopi, sedangkan Pak Nur dan Mas Dan terlihat sedang sibuk memasak di belakang. Pak Doni mulai bercerita tentang asal muasal gunung rinjani yang dulu bernama gunung samalas, meletus lalu membentuk gunung baru bernama rinjani  dan gunung sangkuriang. Lalu satu pertanyaan terlontar dari seseorang diantara kami.

"Pak Doni, memang hobi mendaki?" tanya temanku.
"engga, kita jadi porter bukan senang daki bang dris, tapi ya faktor ekonomi aja" Jawaban pa doni menusuk-nusuk relung hati terdalam ku.

Ya, Mereka bertiga adalah sekeluarga yang tidak suka mendaki, tapi keadaanlah yang memaksa mereka untuk menjamahi kegagahan gunung rinjani tiap minggunya. Faktor ekonomi menjadi alasan mengapa mereka harus menjadi porter. Kami mendaki untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan yang memusingkan, sedangkan porter mendaki untuk bekerja mencari nafkah anak istri. Kami mendaki untuk mencari jati diri, porter mendaki untuk mencari sesuap nasi. Benar-benar Sangat Berbanding terbalik.
team dan pak doni, pahlawan sesungguhnya
Cerita Pak Doni berlanjut di Plawangan Sembalun Saat itu ada satu kalimat pak doni yang membuat hati ku yang sudah luka, tambah ditabur garam,
"Kita nggak ada jaket untuk mendaki, boro-boro beli jaket, Kebeli beras aja sudah untung"

Pak doni mengisyaratkan, lebih baik kedinginan daripada anak istri kelaparan. Jleb, bagai dihunus pedang saat itu jiwaku menangis. Berpikir bahwa bodohlah aku yang kurang bersyukur dengan apa yang aku miliki.

Ketika banyak orang berlomba ingin mengganti gadget, ada orang lain membutuhkan hanya sebuah jaket gunung. Ketika banyak orang bangga meng-upload  foto jalan-jalan bersama keluarga di luar negeri, ada sosok yang merindukan istri dan anaknya karena ia sedang mencari nafkah di gunung.

kau dan aku dengan serakah selalu ingin yang lebih, padahal orang lain kekurangan.

------------------------

Terimakasih Pak Doni, Mas Dan, Pak Nur
Perjalanan bersamamu memberikan banyak arti dan pelajaran
kalian semua adalah pahlawan sesungguhnya gunung rinjani
semoga Tuhan selalu melimpahkan rejeki dan kesehatan untuk Pak Doni dan Keluarga
Sampai bertemu dilain waktu :)



nb: Pak Nur dan Mas Dan tidak mau diajak foto, jadi tidak ada foto kami bersama mereka :(

Monday, 27 June 2016

Naik Gunung: Guntur, Dekat dimata lemas di kaki

"Guntur, ngeselin tapi kadang ngangenin.. kayak kamu" - TY

Siapa sih yang nggak kenal gunung guntur? Gunung yang berada di kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut ini termasuk salah satu gunung fenomenal-nya Jawa Barat. Tak hanya dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, bahkan keunikan guntur sudah terdengar sampai keluar pulau loh! nggak percaya? iya jangan percaya aku, nanti musyrikk :))

Gunung Guntur merupakan salah satu gunung yang sangat aktif pada masanya yaitu sekitar Tahun 1800-an dan terakhir erupsi pada tahun 1847. Gunung ini berjenis stratovolcano yang ditandai dengan bentuknya yang kerucut. ciri lainnya adalah curam dipuncak dan landai di kaki. Gunung guntur sendiri memiliki 4 puncak dengan puncak tertinggi di puncak ke-2 yang ditandai adanya tugu geodesi dari ahli vulkanologi.

Gunung yang memiliki ketinggian 2249 meter diatas permukaan laut ini sering disebut sebagai miniatur nya gunung tertinggi di pulau jawa yaitu gunung semeru, loh kok bisa? karena track summit guntur yang karakternya hampir sama dengan semeru yaitu berpasir dan ada kerikilnya. Pendaki dari Jawa Barat sendiri seringkali menjadikan guntur sebagai tempat warming up sebelum melakukan pendakian ke gunung semeru. 




Dont look the mountains by its high, Ya jangan pernah meremehkan ketinggian gunung yang cuma 2000-an mdpl. Guntur misalnya, meski ketinggiannya hanya 2000an, tetapi tracknya cukup menguras tenaga, batin dan perasaan.. yaa mirip mirip kamu gitulah. ngeselin.
Gunung ini masih cocok didaki oleh pemula, tapi tentu saja harus dengan perlengkapan pendakian yang menunjang keselamatan. Selalu ingat bahwa gunung bukan tempat untuk main-main, apalagi hati aku :((

Yang khas dari gunung Guntur selain track menuju puncak yang berpasir adalah rumputnya yang menghijau dan tumbuhnya ilalang merah disaat pergantian musim penghujan ke musim kemarau yaitu sekitar bulan mei hingga juli, tentu saja hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki khususnya bagi mereka para pencari keindahan (bukan jodoh)



Keindahan ini tak selamanya bisa dilihat, karena saat musim kemarau tiba, rumput-rumput guntur akan mulai mengering dan ilalang merah akan hilang oleh panasnya matahari, bahkan hal paling terburuk adalah rumputnya bisa hitam terbakar dan guntur seketika menjadi gunung yang sangat ngebetein. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mendaki gunung ini di musim kemarau seperti bulan agustus sampai oktober, karena selain gersang track nya pun akan mulek penuh dengan debu dan kenangan.

Saat cuaca sedang bagus, dari puncak kita bisa melihat jajaran gunung yang berbaris rapi seperti sedang upacara :p Jajaran gunung dimulai dari ciremai, hingga cikuray terbentang dari arah barat ke ke timur seolah membuktikan bahwa sang pencipta memang benar-benar ada. Masha Allah. Selain itu pemandangan garut pun terlihat sangat menakjubkan, saat malam tiba suguhan citylight dari perkotaan seolah menjadi pemanis dan bonus dalam pendakian. 


Jika semesta mengijinkan, maka ia akan memperlihatkan suguhan yang tak kalah indahnya dari sebatas citylight perkotaan. Barangkali ada yang belum pernah melihat secara langsung, taburan bintang yang berkumpul menjadi satu membentuk satu kesatuan yang maha spektakuler yaitu galaxy bimasakti atau milkyway! siapa yang tidak mau melihat keindahan yang satu ini?

Ya, milky way memang menjadi daya pikat tersendiri bagi siapa saja yang memiliki hobi mendaki, milkyway yg hanya bisa dilihat di tempat yang memang benar-benar zero light polution dan salah satu tempatnya adalah gunung. Beruntungnya Gunung Guntur masih berada dikawasan yang polusi cahaya nya masih sedikit, oleh karena itu saat tengah malam tiba (jika beruntung) milky way dapat dengan jelas dilihat oleh mata telanjang, galaxy bima sakti ini terbentang dari arah selatan ke utara. Karena kita berada di garis khatulistiwa, waktu terbaik untuk memotretnya adalah sekitar bulan maret-agustus.


Bicara soal track pendakian, track gunung guntur bisa dibilang sangat bervariasi. Saat mulai pendakian sepanjang perjalanan kita akan disuguhi oleh pertambangan pasir, jika beruntung saat pagi hingga siang hari kamu akan bertemu dengan truk truk penambang pasir yang mengijinkanmu  untuk menumpang truk tersebut, jika tidak, terpaksa kamu harus berjalan kaki kurang lebih 1 jam dari basecamp (rumah pak RW) sampai pos 1.

Selalu berhati-hati karena jalur dari basecamp sampai pos 1 (Curug Citiis) cukup membingungkan (kayak status kita). Kamu hanya perlu mengikuti paralon-paralon putih atau kabel yang berada diatas kepala mu, sehingga kamu nggak akan nyasar sampe ke gunung masigit.

Dari curug citiis track mulai menanjak terus tanpa ampun sampai kamu menemukan pos 3 yang ditandai oleh pos untuk check in simaksi. Dari pos 1 sampai pos 3 dapat ditempuh kurang lebih 3 jam. Pos 3 ini terbuka (jarang ditemukan pohon) dan semua pendaki hanya boleh camp di pos 3. Ada peraturan baru yang menyebutkan bahwa pendaki dilarang camp di puncak alasan utamanya adalah banyaknya kecelakaan yang terjadi, dari mulai tersambar petir, jatuh terpeleset karena terlalu membawa banyak beban, atau bahkan ada yang tertimpa batuan. Bukan bukan tertimpa manthan :))

Peraturan dibuat untuk dipatuhi ya gaes, bukan untuk dihereuyin (emangnya kamu huvft)

pemandangan dari puncak 1

Setelah sampai pos 3, kita bisa mendirikan tenda dan isitirahat sejenak untuk melakukan summit saat subuh tiba. Dulu sebelum ada peraturan yang masih memperbolehkan camp di puncak, summit memerlukan waktu hingga 4 jam karena beban keril/tas yang kita bawa mempengaruhi kecepatan jalan kita. Nah saat peraturan tersebut diberlakukan, summit hanya memerlukan waktu 2 jam saja.
jadi, peraturannya make sense lah ya? 

Saat musim hujan track summit tidak begitu mengesalkan karena pijakan pasir yang sudah terkontaminasi air hujan, jadi pasirnya cukup padat. Lain halnya ketika summit di musim kemarau, kamu akan merasakan sensasi seperti di semeru naik 3 langkah turun 2 langkah, selain itu debu-debunya pun sungguh mengganggu (kayak cewek itutuuh. jhaha)

pemandangan puncak 1 dari puncak 2

Summit lebih baik dimulai pukul setengah 4 pagi, jika kamu berniat mengejar sunrise. Sunrise terbaik dapat terlihat di puncak 2 karena di puncak 1 sunrise sedikit terhalang oleh gunung, sedangkan di puncak 2  sangat terbuka. Dari puncak 1 ke puncak 2 waktu yang dibutuhkan sekitar 15 menit dengan track yang cukup bikin kaki lemas, pemandangan dari puncak 2 kita bisa melihat puncak 3 dengan jelas dan juga rangkaian gunung yang melingkar dari timur ke barat. 

Puncak 2 ditandai dengan tugu geodesi dan plang bertulisan puncak gunung guntur, puncak 2 ini adalah puncak tertinggi gunung guntur dengan ketinggian 2249mdpl. Kami tidak melanjutkan sampai ke puncak 3 dan 4, karena hari yang sudah semakin siang dan sangat panas selain itu pemandangannya pun sama saja seperti di puncak 2. karena mendaki bukan soal puncak, tapi pulang tanpa bujur yang dadas hukumnya adalah wajib :(


Adventure sesungguhnya dari gunung guntur adalah saat turun gunung, ngeriii.. sumpah ngeri. Untuk turun dari puncak 2 sampai ke pos 3 membutuhkan waktu sekitar 1  jam. Turunan yang curam dan saat kamu salah pijak sedikit maka kamu akan gugulutukan. tekstur pasir yang labil, membuat pijakan kita lebih ababil. oleh karena itu saat turun dari puncak sebaiknya cari jalan yang saat diinjak pasirnya cukup dalam, sehingga kita tidak akan terpeleset dan menyebabkan pantatmu dadas :)) Selain itu sepatu gunung sangat berguna karena kerikil nya cukup menyiksa kaki. Jangan pernah menggunakan teknik perosotan, karena hal tersebut hanya akan merusak celanamu hingga bolong :(


 Guntur: dekat dimata, lemas di kaki :p
kalau kamu jauh dimata, dekat di hape :((

----------------------------

Jalur Resmi: 
1) Via Curug Citiis
2) Via Cikahuripan

Simaksi:
Rp 12.500/orang


Sumber Air: 
Sepanjang Pos 1 sampai pos 3 (Air Curug)


Estimasi Waktu Guntur Via Curug Citiis: 
Bandung-Tarogong Garut : 2 jam
Basecamp-pos 1: 1 jam (landai melewati pertambangan pasir)
Pos 1-pos 3: 3 jam (kemiringan jalur bermacam-macam hinga 70 derajat)
Pos 3-puncak 1: 2 jam (track berpasir)
puncak 1-puncak 2: 15 menit
Puncak 2-pos 3: 1 jam
pos 3-basecamp 2.5 jam
Total Perjalan: Kurang lebih 10 jam


How To Get There:
1. Dari arah bandung cari angkutan umum elf /bus menuju garut (dari cileunyi/cicaheum)
2. Turun di Terminal Guntur
3. Cari kendaraan diluar terminal/sewa mobil pick up untuk diantarkan ke basecamp pendakian


Information:
1. Saat pertama datang, langsung menuju ke basecamp pendakian untuk mendaftarkan nama dan menyimpan KTP 
2. Simpan baik-baik simaksi karena nanti akan diperiksa di pos 3
3. Bawa perlengkapan standar pendakian seperti: sb, matras, tenda, jaket gunung, dll
4. Gunakan sepatu gunung/safety shoes karena track guntur berkerikil dan akan membuat kakimu sakit
5. Jangan mendirikan tenda di puncak!
6. sebelum summit, titipkan barangmu di pos pemeriksaan (pos 3) karena guntur rawan maling

Gallery Pendakian:

dapet sunrise ditengah perjalanan ke puncak 1

puncak 1 dengan view garut

track pasir summit guntur

~~~

team

puncak 1

Jangan ambil sesuatu kecuali pacar orang, jangan tinggalkan sesuatu kecuali masa lalu yang kelam, jangan bunuh sesuatu kecuali mantan mu.
#salam